PERPUSTAKAAN, AKSES ILMU
BENARKAN MAHASISWA KITA KETINGGALAN GERBONG ?
Satu hal yang menjadi minat saya pertama kali datang untuk ke perpus adalah mencari referensi untuk membuat makalah tentunya, ini dulu sebelum saya mengerti benar makna buku itu sendiri bagi pola pikir dan masa depan saya kelak. Woww... makna dan strategi hidup saya menjadi berubah 500% , sesuatu yang asik dan menyenangkan rupanya untuk berlama-lama di perpustakaan. Bukan seperti ketika sekolah dulu, pergi ke perpus karena pengen duduk-duduk santai saja, atau numpang baca koran saja,he...Ketika dipascasarjana seharusnya memiliki cara pandang yang berbeda dan pola kerja yang lebih canggih, tidak seperti anak sekolahan dong,he.
Melihat perpustakaan yang dimiliki oleh pascasarjana IAIN Surabaya, awalnya memiliki kesan bagus dan lumayan besar bila dibandingkan dengan perpus kampus saya waktu kuliah sarjana dulu. Koleksi buku yang dimiliki rupanya cukup banyak, berbahasa arab dan inggris karena memang seharusnya demikian untuk menambah pengetahuan keilmuwan dari penulis luar negeri. Agar pengetahuan yang didapat tidak hanya berputar di indonesia saja dan kurang memiliki data primer untuk menulis makalah atau tesis kelak.
Namun adakalanya cukup menyedihkan jika beberapa buku yang menjadi bacaan wajib kuliah tidak diketemukan didalam rak buku perpus. Dicari dalam katalog yang "terkomputerisasi" tidak ada juga, apakah memang tidak ada buku tersebut, sedikit membuat kesal sebenarnya. Tetapi keunggulan mahasiswa indonesia adalah sangat kreatif, tidak ada rotan ,akarpun jadi. he..
Selama semester satu ini , cukup banyak buku-buku yang sempat saya baca, termasuk juga buku di luar mata kuliah wajib itu. Kebetulan memang dari kecil suka baca, jadi tidak ada masalah untuk membaca setebal apapun buku itu, terlebih ada pertanyaan dalam otak yang belum terjawab sampai selesai lembar terkahir buku tersebut, maka tidak heran bila membaca sampai larut bahkan sampai pagi jika badan lagi fit adalah hal biasa. Sedikit terinspirasi oleh mahasiswa HARVARD yang memiliki semangat membaca luar biasa.
Tetapi di kampus indonesia, sepertinya jarang budaya membaca seperti itu. Atau saya yang belum tahu saja mungkin.
Ada keluhan saya kepada para dosen pengajar, menganai buku-buku primer yang tidak ada di perpustakaan, mengingat seharusnya pasca memiliki sumber buku yang lengkap dan memadai untuk menunjang setiap mahasiswa dalam mengakses sumber bacaan dan pengetahuan. Jika dibandingkan dengan universitas dunia lainnya perguruan tinggi di indonesia tertinggal sangat jauh rupanya, kita memiliki buku-buku dikisaran 8000 sampai 10.000 judul buku, tetapi di universitas diluar negeri memiliki jutaan buku dalam perpustkaannya.
Maka tidak heran jika dilihat dari kualitas lulusan indonesia kalah dibandingkan mereka yang alumni luar negeri. Kalah kemampuan berbahasa, kalah pengetahuan , kalah pengalaman , dan kalah akses informasi intelektual, dan yang terkhir kalah pekerjaan,he..
Maka berkali-kali dalam diskusi kelas , saya utarakan kepada para dosen pengajar mengenai masalah buku yang sangat minim tadi. Apalagi bidang islamic studis seharusnya kita yang muslim memiliki sumber yang lebih lengkap, tetapi faktanya mereka yang non-muslim malah memiliki buku-buku islamic studis yang lengkap malah dari berbagai bahasa.
Sebagai catatan saja, di Jerman ada universitas tertua yang memiliki jurusan islamic studis dengan guru besar dibidang islamic studis yang handal juga, dan mereka non-muslim tentunya. Anehnya mereka ahli benar berbahasa arab dan juga hafal hadis atau al qur'an tentunya, luar biasa. Perpustkaan mereka memilliki koleksi yang sangat lengkap sekali, bahkan kitab-kitab klasik pada abad pertengahan saja mereka koleksi dalam perpustakaannya. Bahkan manuskrip-manuskrip langka mereka juga memiliki lengkap sekali, dan anehnya BELUM ADA UNIVERSITAS / INSTITUT ISLAM di Indonesia yang memiliki manuskrip semacam itu.
Saya pernah berkelakar ketika mempresentasikan makalah saya ketika mata kuliah Filsafat Ilmu, yang cukup bagus ketika itu. Ada perdebatan di kelas dan masih saya ingat, ketika saya menunjukkan beberapa referensi buku yang saya gunakan untuk mengkritik Lembaga Pendidikan Tinggi di Indonesia dalam hal ini UIN, IAIN, STAIN dan perguruan tinggi islam tentunya. Ada masalah besar di dalam model pengelolaan perguruan tinggi itu sekarang ini, baik menyangkut bidang keilmuwan dan pengelolaan manajemen yang seharusnya bisa di upgrade dengan modernisasi tanpa meninggalkan ruh semangat keislaman itu sendiri.
Saat itu saya menunjukkan sebuah buku, mengenai Hasil Konferensi Islamisasi Ilmu yang diadakan di Mekkah, buku itu merupakan kumpulan kertas kerja pada konferensi itu. Sambil mengangkat buku tersebut , saya bilang," Saya menemukan buku ini, diantara tumpukan buku diperpustkaan, dan nampakny tidak banyak yang berminat terhadap buku ini, karena tanggal terakhir sebelum saya pinjam adalah sekitar tiga tahun yang lalu, sambil saya perlihatkan nota dalam buku tersebut," jelas saya .
Apa artinya hal itu, bahwa memang benar jika sudah dilengkapi buku-buku diperpustakaan maka masalah akses sumber primer buku akan teratasi, ternyata tidak. Karena ada satu masalah lagi disini yaitu budaya membaca yang masih kurang dari para mahasiswa, apalagi saya lihat beberapa literatur bahasa inggris jarang yang memakai, kecil prosentasenya jika dibandingkan yang berbahasa arab atau lebih-lebih bahasa indonesia. Padahal banyak informasi bagus dan lengkap di buku-buku berbahasa inggris itu.
Sekali saya lihat buku bagus, di dalam rak pemikiran apa teologi sedikit lupa, buku tersebut berbahasa jerman rupanya dan kelihatan masih bagus, mungkin baru atau memang tidak pernah dipinjam ya,he..walaupun tidak bisa berbahasa jerman, sedikit-sedikit mulai tertarik dengan kata-kata dalam bahasa jerman,he..
Semoga ketika lulus dari pascasarjana bisa menambah kemampuan bahasa jerman, memantapkan bahasa inggris dan memfasihkan bahasa arab tentunya.
Sebab, ada kata-kata dalam sebuah buku yang saya ingat sampai sekarang, "KEMAMPUAN ILMUKU, ADALAH SEBANYAK BAHASA YANG AKU KUASAI". makanya jadi terinspirasi,hehehe....
Di masa depan saya berharap pascasarjana IAIN Surabaya mampu menjadi sekelas pascasarjana di HARVARD, MCGILL, STANFORD, SORBONE, MIT, UCLA dan masuk dalam jajaran universitas terbaik di dunia, amin...
Untuk mahasiswa pascasarjana IAIN Surabaya ; salam super,hehe..
Bismillahirrohmanirrohim....
Assalamu’alaikum Wr Wb....
Demi Rabb yang jiwaku dalam genggaman-Nya….
Saya mohon……
Tolong disebarkan…….!!!!!
Jangan pernah takut masuk UI !!!
Itulah hal yang selalu ingin saya camkan ke benak para putra-putri bangsa yang merasa dirinya minder alias kurang Pe De untuk masuk ke Universitas Indonesia karena keterbatasan ekonomi.....
UI itu kampus rakyat, adikku.....
Dari anak guru di banda aceh,
Bocah kuli tambang di Belitong,
Penjual pisang goreng di bengkulu,
Putra kuli bangunan di Jakarta,
Putri petani di brebes,
Remaja Nelayan di pesisir papua,
Atau bahkan seorang yatim-piatu di Makasar,
Hingga seorang anak tunggal dari presiden direktur Astra Honda Motor...
SEMUA berHak masuk UI !!!!!!!
Modalnya Cuma satu !!
Setelah mengantongi ijazah SMA, MA atau SMK.
Kamu harus lulus SNMPTN, dan UMB bulan juni ini !!!!
“Ah, untuk nyari makan aja orangtua ngos-ngosan... Gimana mau biayain kuLiah ???”
Aku tahu, mungkin itu yang ada dalam benakmu sekarang....
Tapi skarang saya balik tanya pada dirimu, apabila kamu sudah lulus SNMPTN di UI, dan telah datang hari dimana kamu harus daftar ulang di kampus UI depok, dan kamu tak membawa uang sepeserpun, Apakah KAMU akan diusir begitu saja dari tempat pendaftaran????
Jawabnya adalah tidak......
Kamu mempunyai modaL SK Rektor yang berbunyi bahwa tidak ada satupun mahasiswa yang KELUAR karena masalah faktor BIAYA !!!!!
Jangan terlalu terpengaruh dengan MEDIA yang mengatakan bahwa UI itu mahal !!!!
Karena para penentu kebijakan di atas sana (rektorat), itu mengetahui bahwa walaupun uang semesteran dinaikan 2 kali, 5 kali, 10 kali lipat pun, mahasiswa yang ingin masuk UI tetap saja banyak !!!!!
Alhasil, jadilah UI kampus yang bernuansa borjuis. . . .
Aku beri data yang valid yah...
(ya Allah, tolonglah hambaMU ini, agar Rektorat tidak men-DO saya karena membocorkan informasi ini.....)
Contohnya Fakultas TEKNIK (fakultas dimana saya kuliah sekarang....)
43 % Calon mahasiswa FT angkatan 2007 tidak benar-benar membayar Uang pangkal sebesar 25 juta !!!!!!
Dan saya ingin angka persentase ini dipertahankan atau bahkan harus cenderung naik !!!
43% mahasiswa ini hanya membayar dengan variasi angka yang beraneka ragam....
Dari nol (alias tidak membayar UP sama sekali), beberapa ratus ribu, beberapa juta, hingga sampai mendekati angka tertinggi (25 juta)......
Tergantung dari kesanggupan ekonomi kalian.....
Sedangkan 57 % sisanya adalah anak-anak yang patut mensyukuri hidup, karena mereka dilahirkan dari latar belakang keluarga yang berkecukupan.....
Pada saat pendaftaran ulang, kalian akan dibantu kakak2 kalian dari kesma (kesejahteraan mahasiswa) BEM UI, untuk masalah pengadvokasian Uang pangkal ini.......
Jadi, sok atuh...
Datanglah beramai2 ke UI tanpa perlu masalah finansial menghalangi.....
Raihlah cita2mu adik-ku.....
Ambilah hak kalian untuk belajar di kampus yang menyandang nama negara kita ini.....
“Oke..., stelah saya di terima di UI, bagaimana saya menyambung hidup ? Duit tidak punya, apalagi UI itu ada di Jakarta, jauh dari kampug.....”
HIDUP itu Perjuangan, Bung !!!!
Kamu bisa kuliah sambil kerja !!!!!!
Bisa kerja sambilan sebagai guru privat, jualan nasi uduk, bisnis pulsa, dagang gorengan, supir taksi, dan masiiih banyak lagi....... Ini adalah proses pendewasaan kamu..... Kamu itu tidak sendirian dalam mengarungi hidup !!!
Insya Allah kalau kamu memenejemen waktu kamu, kuliah kamu ga bakal keteteran dengan adanya kerja sambilan ini....
Di jakarta ini banyak sekali ko peluang usaha dan perkerjaan sambilan yang terbuka buat kamu.....
Simpanlah dalam hatimu....
La tahzan !!
Innalaha ma’ana....
(jangan bersedih karena Allah bersamaku....)
Oiya, mengenai uang semesteran (baik yg dapat 100ribu s/d 7.5 juta tergantung keadaan ekonomi) saya sudah bilang blom, klo di UI itu ada banyak Beasiswa.....
Contohnya di Fakultas teknik ituh ada beasiswa
- Eka tjipta Foundation
- Mata Air Biru
- Goodwill Internasional
- Beasiswa Cendikia (AMIL ZIS UI)
- Sampoerna Foudation
- Qatar Internasional
- Beasiswa Indosat
- PPA dan BBM
- Supersemar
- Beastudi etos (dompet dhuafa)
- KS4
- Beasiswa Djarum
- Co Op
- Tanoto Foudation
- Beasiswa Cocacola
- Total E P
- Beasiswa Bank Mayapada
- Dan masi Banyak lagi deeeh, ini pun baru cuma dikit.....
- Saya ga hapal, karena saya tidak bisa dibilang ‘scholarship seeker’ di kampus.
- Jumlah kuotanya bisa mencapai ribuan mahasiswa dan tawaran selalu berdatangan dan terbuka sewaktu kita menjalani kehidupan kemahasiswaan...
Pernah saya denger dari temen saya di Fakultas Hukum, kalau pegawai di bidang mahalum pernah menangis gara-gara mahasiswa yang melamar beasiswa lebih sedikit daripada kuota banyaknya beasiswa.......
Udah tajir (kaya raya) semua kali mahasiswa di Fakultas itu,.... gak tau dah !
Jadi, sekarang semua saya serahkan kepadamu adik-ku.....
Beranikah kamu, untuk merubah hidupmu ???
Demi ayah, bunda, kakak2, dan adik2mu.....
Demi Semua warga di kampungmu...
Demi semua orang2 yang kamu cintai......
Jikalau Allah telah memberimu kecerdasan otak yang gemilang, sehingga kamu bisa melanjutkan belajar di jenjang yang lebih tinggi.....
Kenapa kau harus takut ???